Asal Usul Kue Keranjang

Kalian sudah tahu dong apa itu kue keranjang? Kue yang selalu muncul ketika sudah mendekati imlek ini memang menjadi ciri makanan khas imlek. Kue ini terbuat dari tepung ketan dan gula, memiliki tekstur yang kenyal dan lengket.

Kue keranjang (yang kadang disebut sebagai kue bakul, dodol Tionghoa, dodol China atau jenang China dalam bahasa Jawa) disebut juga sebagai nián gāo (年糕) dalam bahasa Mandarin yang memiliki arti “kue tahun”. Kue keranjang melambangkan kemakmuran. Kata ‘nian gao’ terdengar seperti ‘semakin tinggi dari tahun ke tahun’. Karena itu kue ini melambangkan peningkatan diri dari tahun ke tahun, baik dalam pekerjaan, bisnis, keluarga dan pendidikan. Untuk alasan tersebut, memakan kue keranjang selama periode tahun baru Imlek dianggap akan membawa keberuntungan. 

Konon, kue yang mirip dengan dodol ini juga memiliki makna kekeluargaan. Hal itu dapat dilihat dari bentuk kue keranjang yang seperti lingkaran. Bentuk inilah yang menandakan kekeluargaan yang erat dan tak mudah dipisahkan.

Mengutip China Highlights, kue ketan manis ini diyakini dibuat sebagai persembahan licik kepada dewa Dapur, yang diyakini bersemayam di setiap rumah. Setiap penghujung tahun, cerita rakyat di Tiongkok menyebut bahwa dewa Dapur membuat “laporan tahunan” kepada Kaisar Giok. Untuk mencegah dewa Dapur menjelek-jelekkan rumah mereka, orang-orang menawarkan Nian Gao atau kue keranjang sebagai ‘penutup mulut’. Oleh karena itu, Nian Gao disiapkan untuk persembahan sebelum tahun baru Imlek.

Sumber lain menceritakan sejarah yang berbeda di balik asal usul kue keranjang. Legenda mengatakan bahwa setelah kematian Wu Zixu, seorang jenderal dan politisi kerajaan Wu pada periode musim semi dan gugur (771-476 SM), raja Yue, Goujian, menyerang ibu kota Wu. Karena insiden itu, tentara dan warga Wu terjebak di kota dan tidak ada makanan. Banyak orang mati kelaparan selama pengepungan. Di saat-saat sulit tersebut, orang-orang mengingat kata-kata Wu Zixu, yaitu “Jika negara dalam kesulitan dan orang-orang membutuhkan makanan, pergi dan gali tanah di bawah tembok kota sedalam tiga kaki dan dapatkan makanan.” Para prajurit melakukan apa yang diperintahkan Wu Zixu dan menemukan bahwa fondasi tembok itu dibangun dengan batu bata khusus yang terbuat dari tepung beras ketan. Makanan ini menyelamatkan banyak orang dari kelaparan. Sejak saat itu, orang membuat Nian Gao setiap tahun untuk memperingati Wu Zixu. Seiring berjalannya waktu, Nian Gao menjadi apa yang sekarang dikenal sebagai kue tahun baru Imlek.

Nah ternyata asal usul kue keranjang menarik juga ya. Tapi Arashians penasaran gak sebenarnya bagaimana cara membuat kue keranjang? Nah Arashe mau bagi resep cara membuat kue keranjang yang mudah nih.

Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat kue keranjang:

  • 600 gram gula pasir
  • 600 ml air
  • 600 gram tepung beras ketan
  • 50 gram tepung tapioka
  • ¼ sendok teh garam
  • Plastik tahan panas / daun pisang

Cara membuat:

  1. Masak 200 gram gula pasir dalam panci hingga menjadi karamel berwarna cokelat tua. Tambahkan air, aduk hingga karamel larut. Matikan api.
  2. Masukkan sisa gula pasir ke dalam larutan karamel, aduk hingga rata. Angkat, diamkan hingga tidak panas. Sisihkan.
  3. Dalam wadah besar, masukkan tepung beras ketan, tepung tapioka, dan garam, aduk hingga rata.
  4. Tuang larutan karamel sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga rata.
  5. Siapkan 8 buah loyang kue keranjang (@ volume 200 ml), alasi dengan plastik tahan panas atau daun pisang.
  6. Tuang 200 ml adonan ke dalam setiap loyang. Susun loyang dalam Arashi Digital Rice Cooker ADC 2003, penanak nasi dengan teknologi 3D yang memiliki fungsi 8-in-1, dapat memasak banyak jenis masakan selain nasi.
  7. Masak selama 2-2,5 jam atau hingga adonan matang. Angkat, biarkan hingga tidak panas.
  8. Tutup permukaan Kue Keranjang dengan selembar plastik. Keluarkan kue dari loyang, gunting bagian tepi sisa plastik hingga rata. Sajikan segera.

Selamat mencoba!

Diambil dari sumber https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20220117173648-33-308079/makanan-khas-imlek-ini-arti-dan-sejarah-kue-keranjang 

https://endeus.tv/resep/kue-keranjang-khas-imlek-hanya-5-bahan/cara-membuat 

Back to top of page